METODE SYMPTHOTHERMAL
1. Pengertian
Metode Simptothermal merupakan metode
keluarga berencana alamiah ( KBA ) yang mengidentifikasi masa subur dari siklus
menstruasi wanita. Metode simptothermal mengkombinasikan metode suhu basal
tubuh dan mukosa serviks. Metode ini mengamati tiga indikator kesuburann
yaitu perubahan suhu basal tubuh, perubahan mukosa/ lendir serviks, dan
perhitungan masa subur melalui metode kalender.
Metode simptothermal akan lebih
akurat memprediksikan hari aman pada wanita daripada menggunakan salah satu
metode saja. Ketika menggunakan metode ini bersama-sama, maka tanda-tanda dari
satu dengan yang lainnya akan saling melengkapi.
2. Manfaat
Metode simptothermal memiliki manfaat
sebagai alat kontrasepsi maupun konsepsi
a. Manfaat kontrasepsi
Metode simptothermal digunakan
sebagai alat kontrasepsi atau menghindari kehamilan dengan tidak melakukan
hubungan seksual ketika berpotensi subur (pantang saat masa subur).
b. Manfaat konsepsi
Metode simptothermal digunakan
sebagai konsepsi atau menginginkan kehamilan dengan melakukan hubungan seksual
ketika berpotensi subur.
3. Efektifitas
Angka kegagalan dari penggunaan
metode simptothermal adalah 10-20 wanita akan hamil dari 100 pasangan setiap
tahunnya. Hal ini disebabkan kesalahan dalam belajar, saran atau tidak ada
kerjasama pasangan. Namun, studi lain juga menyatakan angka kegagalan dari
metode simptothermal mempunyai angka kegagalan hanya 3 persen apabila di bawah
pengawasan yang ketat.
Hal yang Mempengaruhi Metode
Simptothermal Menjadi Efektif
Metode simptothermal akan menjadi
efektif apabila:
a. Pencatatan
dilakukan secara konsisten dan akurat.
b. Tidak menggunakan
kontrasepsi hormonal, karena dapat mengubah siklus menstruasi dan pola
kesuburan.
c. Penggunaan metode
barier dianjurkan untuk mencegah kehamilan.
Kerjasama dengan pasangan adalah
perlu, karena ia harus bersedia untuk membantu menghindari kehamilan baik
dengan tidak melakukan hubungan seksual atau menggunakan beberapa metode
penghalang selama hari-hari paling subur.
Hal yang Mempengaruhi Metode
Simptothermal Tidak Efektif
Metode simptothermal dipengaruhi oleh
beberapa hal, antara lain:
a. Wanita yang
mempunyai bayi, sehingga harus bangun pada malam hari.
b. Wanita yang
mempunyai penyakit.
c. Pasca perjalanan.
d. Konsumsi alcohol.
Hal-hal tersebut di atas dapt
mempengaruhi pembacaan suhu basal tubuh menjadi kurang akurat.
Pola Grafik Kesuburan pada Metode
Simptothermal
Pola grafik kesuburan tidak sesuai
digunakan wanita pada kasus sebagai berikut:
a. Wanita yang memilki
pasangan seksual lebih dari satu.
b. Tidak ada komitmen
antara pasangan suami istri untuk menggunakan metode simptothermal.
c. Wanita yang tidak
dapat mengamati hari suburnya karena sifat wanita itu sendiri atau alasan
lain.
d. Wanita yang ragu
apakah dia mampu tidak melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi barier
minimal 10 hari setiap bulan atau menerapkan metode kontrasepsi lain di hari
tidak amannya.
e. Wanita yang
mempunyai resiko kesehatan/medis tertentu yang membahayakan jika dia hamil.
f. Wanita yang
mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi suhu basal tubuh,
keteraturan menstruasi maupun produksi lendir serviks.
4. Keuntungan
Metode simptothermal mempunyai
keuntungan antara lain:
a. Tidak ada efek
fisik seperti obat-obatan, alat, bahan kimia atau operasi yang dibutuhkan.
b. Aman.
c. Ekonomis.
d. Meningkatkan
hubungan kerjasama antar pasangan.
e. Dapat langsung
dihentikan apabila pasangan menginginkan kehamilan.
f. Tidak memerlukan
tidak lanjut atau alat kontrasepsi lain setelah belajar metode simptothermal
dengan benar.
5. Keterbatasan
Metode simptothermal mempunyai
keterbatasan antara lain:
a. Tidak cocok
digunakan oleh wanita yang mempunyai bayi, berpenyakit, pasca perjalanan maupun
konsumsi alkohol.
b. Metode
simptothermal kurang efektif karena pengguna harus mengamati dan mencatat suhu
basal tubuh maupun perubahan lendir serviks.
c. Metode
simptothermal memerlukan kerjasama antara pasangan suami istri.
d. Pengguna harus
mendapatkan pelatihan atau instruksi yang benar.
6. Petunjuk bagi pengguna metode
simptothermal
Pengguna/ klien metode simptothermal
harus mendapat instruksi atau petunjuk tentang metode lendir serviks, metode
suhu basal tubuh maupun metode kalender. Hal ini bertujuan agar pengguna dapat
menentukan masa subur dengan mengamati perubahan suhu basal tubuh maupun lendir
serviks.
1. Klien dapat
melakukan hubungan seksual hingga dua hari berikutnya setelah haid berhenti (
periode tidak subur sebelum ovulasi).
2. Ovulasi terjadi
setelah periode tidak subur awal yang ditandai dengan mulai keluarnya lendir
dan rasa basah pada vagina sama dengan metode lendir serviks. Lakukan pantang
senggama karena ini menandakan periode subur sedang berlangsung.
3. Pantang senggama
dilakukan mulai ada kenaikan suhu basal 3 hari berurutan dan hari puncak lendir
subur.
4. Apabila dua gejala
ini tidak menentukan periode tidak subur awal, periode subur, periode tak subur
akhir maka ikuti perhitungan periode subur yang terpanjang di mana masa pantang
senggama harus dilakukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar